Menjadi seorang pemimpin yang Efektif


Ini adalah beberapa cara dan pengertian untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif, ini gw rangkum dari buku2 diperpus UPT tersayang >.< saking sayangnya bukunya belom gw balikin :p okee deeh..  semoga bisa membantu anda sekalian yaa masbroo dan mba mba calon pemimpin :')
oke langsung aja gan ke TKP :p



BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Pemimpin yang efektif adalah yang mampu menyelaraskan gayanya dengan situasi dan bawahan, serta mampu mengambil keputusan yang tepat. Semua ini diperlukan untuk mengenali tantangan yang ada dan meraih tujuan organisasi. Oleh karena itu, kemampuan bekerja sama dan mengembangkan bawahan mutlak diperlukan oleh seorang pemimpin. Orang pada zaman sekarang cenderung mementingkan diri sendiri dan tidak atau kurang perduli pada kepentingan orang lain, dan kepentingan lingkungannya, ini disebabkan karena makin langkanya keperdulian pada kepentingan orang banyak, kepentingan lingkungannya.


I.2 Rumusan Masalah
·         Bagaimana Hakikat Menjadi Seorang Pemimpin?
·         Bagaimana Menjadi Seorang Pemimpin yang Efektif?
·         Bagaimana Membuat Tim yang Efektif?



BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Hakikat Kepemimpinan
Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok atau organisasi agar menjadi lebih baik dan berkembang. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
- Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
- Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.

II.2 Menjadi Seorang Pemimpin yang Efektif
            Dalam waktu 40 tahun dengan sekarang, para peneliti telah bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan itu, yaitu melacak bagaimana seseorang bisa menjadi pemimpin, bagaimana dia memperoleh posisi tersebut, bagaimana dia memperoleh pengikut, bagaimana dia mempengaruhi performans kelompok, dan faktor apa yang menyebabkan seseorang menjadi pemimpin yang efektif.  Survei yang bersifat komprehensif dan penelitian kembali terhadap riset kepemimpinan ini, telah menghasilkan bibliografi yang mengumpulkan lebih dari 3000 penelitian, dan masing masing terdiri dari 150 halaman. Dengan demikian kepemimpinan memang telah diselidiki secara intensif.
            Riset menunjukkan bahwa pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang anggota kelompoknya merasa bahwa kebutuhan mereka terpenuhi dan pemimpin sendiri merasa bahwa kebutuhannya juga telah terpuaskan. Hasil riset juga menunjukkan secara sahih ”prinsip partisipasi” , misalnya anggota kelompok akan lebih siap menerima konsep dan metode kerja baru apabila mereka diberi kesempatan berpartisipasi dalam mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam menentukan bagaimana melaksanakan keputusan itu, dengan begitu, anggota kelompok dapat menunjukkan kepada para pemimpin bagaimana mereka dapat mendayagunakan bermacam – macam tingkat partisipasi anggota kelompok.
            Keterampilan dan metode akan mempunyai hasil yang maksimal apabila manajer disemua tingkat memperoleh latihan Kepemimpinan yang efektif. Bahkan dampaknya juga akan dirasakan oleh sebuah organisasi walau yang menerima ketrampilan dan metode ini hanya terbatas pada seorang pemimpin saja. Ini dibuktikan dalam suatu studi yang diselenggarakan oleh the Industrial Relations Center dari Universitas Chicago. Dibawah ini adalah hasil evaluasi seorang manajer yang dilatih dalam kursus Kepemimpinan Efektif.
            Dalam satu tahun manajer ini mengubah gaya kepemimpinannya, berkat hasil suatu wawancara dengan para anggota kelompoknya (11 orang) dan kelompok manajer puncak (12 orang). Dari 160 pertanyaan yang dibuat oleh responden hanya terdapat lima pertanyaan yang bisa ditafsirkan sebagai hal-hal yang tidak diinginkan.


 Hal – hal yang sering disebutkan dalam pernyataan tersebut diantaranya adalah :
  • mendengarkan dengan penuh pengertian : keinginan untuk mendiskusikan maslah, terbuka terhadap ide, menyediakan waktu untuk mendengarkan secara aktif.  (27 komentar)
  • bersikap menolong, berpihak pada bawahan, memperhatikan masalah bawahan (19 komentar)
  • menggunakan pendekatan tim (team approach), membantu kelompok mencapai keputusan yang lebih baik, memberikan bantuan kerja sama. (19komentar)
  • menghindari supervisi secara ketat, tidak bersikap sebagai manajer yang serba berlebih-lebihan, tidak mendikte atau dikuasai oleh buku.
  • Mendelegasikan wewenang, mempercayai kelompok, berpedomanpada keputusan kelompok, biarkan kelompok mengambil kelompok, mempercayai kreativitas orang lain. (17komentar)
  • Berkomunikasi secara terbuka dan jujur, menceritakan kepada bawahan tentang apa yang difikirkan., bawahan dapat mempercayai terhadap yang dibicarakan (11komentar)
  • Memberikan yang baik kepada bawahannya, memiliki pendapat-pendapat umum yang bisa difahami bawahannya. (18komentar)


Data tersebut dikumpulkan oleh sebuah badan yang independen. Dengan demikian hasil studi memperkuat keyakinan, bahwa 1. Ketrampilan Kepemimpinan yang Efektif dapat diajarkan kepada para pemimpin 2. Ketrampilan dan metode baru menjadi dapat diamati oleh para anggota kelompok pemimpin. 3. Ketrampilan dan metode baru tersebut akan melahirkan hasil yang lebih baik untuk organisasi, meskipun tidak ada pemimpin didalam perusahaan tersebut yang menerima latihan kepemimpinan yang efektif.


Ada empat kunci /  strategi untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif,
  • Strategi I : perhatian melalui visi ( attention through vision )
  • Strategi II : maksud melalui komunikasi ( meaning through communication )
  • Strategi III : kepercayaan melalui penentuan posisi ( trust through positioning )
  • Strategi IV : diri melalui penghargaan diri sendiri yang positif ( positive self-regard )


Ø  Strategi I : perhatian melalui visi :
Manajemen perhatian (manajemen of attention) melalui visi merupakan penciptaan fokus. Pemimpin adalah individu yang sangat berorientasi pada hasil, dan hasil memerlukan perhatian. Visi atau niat mereka memaksa dan menarik orang memperhatikannya. Perhatian yang tidak menyimpang atas hasil ini, yang disebut orang suatu obsesi, hanya mungkin bila seseorang mengetahui apa yang ia inginkan. Dan hal itu hanya dapat datang dari visi. Visi yang digambarkan para pemimpin ini akan membawa suatu keyakinan pada para pekerjanya, keyakinan yang memberikan kepercayaan pada diri mereka bahwa mereka mampu mengerjakan tugasnya.

Ø  Strategi II : maksud melalui komunikasi :
Pekerja / anggota harus mengenali dan mengikuti sesuatu yang identitasnya sudah mapan. Manajemen maksud, yaitu penguasaan komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kepemimpinan yang efektif. Pertama dan mungkin yang paling penting, adalah bahwa semua organisasi pada adanya maksud dan interpretasi kenyataan yang dibagi bersama, yang memudahkan tindakaan yang terkoordinasi. Kedua yang perlu diingat adalah bahwa gaya dan cara pemimpin menyampaikan serta membentuk pengertian sangat bervariasi, dari latihan visual, simbol, dan khayalan verbal.







Ø  Strategi III : kepercayaan melalui penentuan posisi :
Kepercayaan adalah ”minyak pelumas” yang membuat organisasi dapat bekerja. Sebuah organisasi tanpa kepercayaan adalah lebih baik dari pada keganjilan, istilah yang keliru, mahluk samar seperti ciptaan kafka. Kepercayaan mengandaikan tanggung jawab, prediktabilitas, dan keterandalan. Kepercayaan adalah perekat yang memlihara integritas organisasi. Seperti juga kepemimpinan, kepercayaan sulit digambarkan, apalagi didefinisikan.
Ada dua alasan yang paling penting untuk menekankan manajemen kepercayaan melalui penentuan posisi. Yang pertama berhubungan dengan ”integritas organisasi.”  dan yang kedua, dibelakang pentingnya penentuan posisi berhubungan dengan ”staying the course.”


Ø  Strategi IV : Penataan diri melalui penghargaan diri sendiri yang positif :
Sesungguhnya kepemimpinan merupakan usaha manusiawi. Kepemimpinan yang efektif menemukan bahwa kunci pokok adalah penataan diri yang kreatif. Penataan diri yang kreatif ini membuat memimpin, seperti kita catat, suatu urusan pribadi yang mendalam, inilah yang kita sebut penghargaan diri yang positif. Memiliki harga diri adalah segala – galanya. Tanpa harga diri itu, kita bukanlah apa-apa kecuali budak yang tanpa kemauan, dalam belas kasihan orang lain. Hampir semua pemimpin kita mengetahui lebih dini dalam hidupnya, bahwa mereka berharga di kehadiran orang lain dan jika mereka menjadi pemimpin akan sukses.
Jadi hal pertama ialah kemampuan untuk mengenali kekuatan dan mengkompensasikan kelemahan. Elemen kedua dalam harga diri positif ialah pemliharaan keahlian dengan disiplin, yaitu tetap membina dan mengembangkan bakat. Penghargaan diri yang positif tampak memancarkan kekuatannya dengan cara menciptakan pada orang lain suatu rasa percaya diri dan pengharapan yang tinggi.
Empat hal tersebut baik untuk para pemimpin dan berpengaruh seperti ini bekerja untuk menarik dan memberi kuasa kepada orang untuk bergabung bersama mereka dan bersama sama menjalankan organisasi. Dan empat hal tersebut bisa menjadikan seorang pemimpin yang efektif, yang tidak otomastis.


II.3 Membuat Tim yang Efektif
            Banyak pemimpin yang berpendapat bahwa “rapat adalah sekelompok orang yang secara individual tidak menghasilkan apa-apa dan secara kolektif tidak memutuskan apa-apa yang dapat dilakukan”. Dengan pertimbangan bahwa rapat kelompok tidak produktif, maka banyak manajer dan administrator serta penyelia memandang rendah rapat dan kurang memanfaatkan sebagai upaya pemecah masalah. Walaupun demikian para pemimpin jarang untuk tidak menghadiri rapat, sebab mereka sadar bahwa mereka bukanlah orang yang serba tahu. Pemimpin memerlukan sumber – sumber dari bawahan untuk memecahkan masalah mereka.dengan demikian mereka terpaksa menggunakan rapat untuk menghimpun sumber-sumber yang diperlukan.
            Hilangnya perbedaan status yang menjadi penghalang untuk berkomunikasi secara jujur, kesempatan bagi para anggota kelompok untuk memenuhi kebutuhannya yang lebih tinggi (kebutuhan untuk diterima, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri), dan kualitas keputusan yang lebih tinggi karena hasil kebijakan kelompok.
            Namun manfaat tersebut tidak akan terwujud apabila pemimpin tidak memilih dengan baik orang – orang yang akan menghadiri rapat, bagaimana mengembangkan acara rapat, bagaimana menyimpan dan memanfaatkan catatan hasil rapat, aturan pengambilan keputusan dan prosedur menilai efektivitas kelompok.


  • Siapa yang harus ada dalam TIM?
Apabila kita akan membentuk sebuah tim yang dapat membantu dalam manajemen untuk memecahkan sebuah masalah, pertama-tama perlu ditentukan siapa yang akan kita tunjuk menjadi anggota tim tersebut dan sebaliknya mereka juga harus tahu mengapa menjadi anggota tim.
Seringkali jawabannya ditentukan oleh bagan organisasi (organigram), yaitu orang-orang yang bertanggung jawab kepada anda secara langsung, beberapa pemimpin menambah orang-orang yang berfungsi sebagai staf, yang berbeda dengan fungsi lini, misalnya staf pembantu, penasihat, sekretaris pribadi.
Seorang pemimpin dengan bentuk kelompok seperti tersebut, perlu menentukan apakah perlu atau tidak memasukan staf kedalam tim manajemennya.


  • Jenis – Jenis Rapat
Mengapa rapat kelompok sering tidak efektif, alasannya ialah pemimpin tidak mempunyai pengetahuan tentang teknik memimpin rapat dan teori rapat.pemimpin hanya melaksanakan satu jenis rapat saja untuk berbagai keperluan. Tanpa pedoman yang yang baik, pemimpin akan menemui bahwa rapat yang dipimpinnya akan berubah menjadi arena diskusi yang tidak berkeputusan sehingga tidak akan membuahkan apa pun.
Rapat dapat dibedakan atas dua macam, yaitu rapat yang :
1.      Memberikan informasi
2.      Mencarikan pemecahan masalah
Rapat yang bersifat informatif bertujuan untuk memberikan pendidikan (latihan), informasi demi perkembangan anggota kelompok. Jumlah anggota tidak terbatas dan tidak ada masalah yang harus dipecahkan. Rapat informatif ini bisa berfungsi sebagai wadah untuk :
1.      Pemimpin (anggota kelompok) melaporkan kepada kelompok tentang apa yang dipelajari dari konperensi, seminar atau pertemuan yang dihadiri organisasi.
2.      Seorang konsultan keluar yang diundang untuk menjelaskan sesuatu yang bersifat inovatif
3.      Pemimpin secara rutin melaporkan kepada kelompoknya tentang tindakan-tindakan apa serta keputusan-keputusan yang telah diambil.

Ada beberapa jenis rapat pemecahan masalah, khususnya apabila dihubungkan dengan enam langkah pemecahan masalah, yaitu :
1.      Rapat identifikasi masalah (langkah I)
2.      Rapat mencari pemecahan (langkah II)
3.      Rapat evaluasi dan pengambilan keputusan (langkah III dan IV)
4.      Rapat pelaksanaan (langkah V)
5.      Rapat manajemen periodik (langkah VI)


  • Pedoman rapat manajemen
Banyak administrator, manajer dan penyelia yang kurang memiliki konsep tentang rapat manajemen pemecahan masalah kelompok secara efisien bukan terjadi secara kebetulan. Hal ini harus dikembangkan secara prosedur yang benar.
Tidak semua pedoman akan cocok untuk setiap kelompok. Beberapa diantaranya akan cocok untuk rapat bagi manajer tingkat menengah atau tingkat atas. Saran – saran juga disampaikan tentang apa yang seharusnya dilakukan pemimpin.
Ada 17 macam prosedur dalam rapat manajemen ini, sebagai berikut :
1.      Frekuensi rapat                              8. Mengembangkan agenda rapat
2.      Waktu rapat                                  9. Memilih prioritas untuk agenda
3.      Prioritas dalam rapat                     10. Aturan bicara
4.      Alternatif untuk anggota              11. Macam problem yang cocok untuk rapat
5.      Tempat rapat                                 12. Macam masalah yang tidak cocok
6.      Pengaturan fisik                            13. Aturan pengambilan keputusan
7.      Fungsi pencatatan                                     14. Keyakinan rapat kelompok
15. Disposisi acara-acara dalam agenda rapat
16. Notula rapat
17. Prosedur lanjutan : evaluasi efektivitas kelompok

            Berdasarkan teori tersebut, kita bisa membuat tim kerja yang efektif, dan bisa menyelesaikan dan memecahkan masalah yang ada disebuah organisasi dan manajemen.

BAB III
PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok atau organisasi agar menjadi lebih baik dan berkembang.
Kepemimpinan yang efektif berbeda dengan kepemimpinan. Untuk melihat efektif atau tidaknya sebuah kepemimpinan, kita harus  melihat hasil dari kepemimpinan itu. Yang bisa dijadikan kriteria kepemimpinan yang efektif yaitu hasil kerja sama ataupun prestasi sebuah kelompok yang dipimpinnya ataupun unit bagiannya.
Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya bisa mempengaruhi bawahannya tetapi juga bisa menjamin bahwa para bawahannya tersebut bekerja dengan seluruh kemampuan dan potensi mereka untuk suatu organisasi, kantor, kelompok ataupun masyarakat yang ia pimpin.


 DAFTAR PUSTAKA

v  Thomas Gordon / Mudjito,  Kepemimpinan yang Efektif, cetakan ke-2 jakarta 1990 januari.
v  Erlangga , strategi dalam mengemban tanggung jawab, jakarta 1990.








 Semoga bermanfaat yah buat anda anda sekalian yang membacanya :)
sekian dan matur tengkyu :D






Comments

Popular Posts